Thursday, August 18, 2011 | By: M.A. Arilaha

STATISTIK DAN PROSES BERPIKIR ILMIAH


Metode Statistik merupakan bidang pengetahuan yang sedang mengalami pertumbuhan  yang pesat. Metodenya berkembang sejajar dengan  penemuan-penemuan penting oleh para matematisi dan statistisi guna menjawab persoalan-persoalan yang diajukan oleh para penyelidik ilmiah. Selain daripada ilmu hayat sendiri, ilmu pengetahuan ini boleh dikatakan telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia modern.
Perencanaan dan evaluasi penyelidikan secara statistik dibidang teknologi memungkinkan kita merencanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap hasil penemuan yang berguna bagi umat manusia. Pengendalian kualitas secara statistik di perusahaan-perusahaan industri bukan saja dapat mempertahankan kualitas pada tingkat standar tetapi juga memungkinkan perbaikan-perbaikan kualitas barang-barang produksi itu sendiri.
Dari kerangka pikir tersebut mendorong seseorang, badan, lembaga (pemerintah / swasta) untuk berpikir secara ilmiah. Seseorang, badan, lembaga (pemerintah / swasta ) dikatakan berpikir ilmiah jika ia memenuhi kaidah-kaidah berpikir ilmiah, seperti sifat Skeptik, Analitik dan Kritik.
  • Skeptik : mengarah pada cara berpikir yang selalu meragukan atau mempertanyakan suatu kebenaran ataupun teori yang ada. Sebagai gantinya mereka selalu menuntut adanya bukti-bukti atau fakta apa yang mendukung suatu argumentasi yang diajukan tersebut, sehingga memperoleh suatu kebenaran yang meyakinkan.
  • Analitik : Suatu proses berfikir yang selalu mencari hubungan-hubungan dari sesuatu yang diamati, apakah mengenai situasi, karakter dan sebagainya ke dalam bagian yang memungkinkan dengan diiringi dengan uraian-uraian yang jelas mengenai suatu peristiwa ataupun penjelasan yang berhubungan melalui proses penafsiran, pertimbangan dan keputusan tertentu.
  • Kritik : proses membuat dan memberikan justifikasi atau penafsiran, pertimbangan dan pengambilan keputusan terhadap temuan ataupun mungkin kesalahan dari hasil kajian sebelumnya.
Dengan kata lain, berpikir skeptik berarti selalu mengajukan bukti-bukti yang relevan dalam mengajukan sesuatu. Kemudian, berpikir analitik berarti menempatkan uraian hubungan keterkaitan peristiwa yang diamati secara jelas sesuai dengan porsinya (mana yang berhubungan dan mana yang tidak berhubungan) atas dasar justifikasi tertentu. Sebaliknya berpikir kritik berarti membuat dan memberikan justifikasi dari temuan ataupun mungkin kesalahan dari hasil analisis yang telah dilakukan

1 comments:

Unknown said...

Pengetahuan yang sangat bermanfaat |

Riads Solution Statistics Research & Information Technology Consulting | Terbuka Diskusi dan Konsultasi Tentang Riset Ilmiah & IT company profile | www.riadsolution.com

Post a Comment