Showing posts with label Statistik. Show all posts
Showing posts with label Statistik. Show all posts
Thursday, August 18, 2011 | By: M.A. Arilaha

SEKILAS TENTANG STATISTIK



Banyak persoalan, apakah itu hasil penelitian, riset ataupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, dinyatakan dan dicatat dalam bentuk bilangan atau angka – angjka. Kumpulan angka – angka tersebut  sering disusun, diatur atau disajikan dalam bentuk daftar atau table. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar – gambar yang biasa disebut diagram atau grafik supaya lebih dapat  menjelaskan lagi persoalan yang sedang dipelajari. Bertahun – tahun orang telah menamakan ini semua statistik.

Jadi kata STATISTIK  telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun bukan bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.  

Statistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama Statistik mengenai hal yang bersangkutan. Demikian umpanya kita mengenal Statistik Penjualan, Statistik Keuangan, Statistik Penduduk, Statistik Kelahiran, Statistik Pendidikan,  Statistik Produksi, Statistik Pertanian, Statistik Kesehatan dan lain sebagainya.

Di lain pihak pengertian Statistik sebagai data kuantitatif sebenarnya mengaburkan perbedaan pengertian antara data kuantitatif itu sendiri dengan metode guna membuat data kuantitatif itu berbicara.  Para Statistisi menganggap data kuantitatif sebagai kumpulan angka – angka belaka dan bukan sebagai Statistik dalam artinya ilmiahnya.

Croxton dan Cowden berpendapat bahwa kumpulan angka-angka sedemikian itu  lebih baik tetap dinamakan data atau angka-angka saja dan jangan diartikan sebagai statistik. Pada khakekatnya , statitistik adalah metode atau azas-azas guna mengerjakan atau memanipulasi data kuantitatif agar angka-angka tersebut berbicara.

Kata Statistik juga masih mengandung pengertian lain, yakni dipakai  untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Ukuran ini didapat berdasarkan perhitungan dengan menggunakan sebagaian data yang diambil dari keseluruhan data tentang peresoalan tersebut. Sebagai misal kita telah mengenal istilah persen atau rata-rata. Selain persen dan rata-rata sebagai statistik maka masih banyak lagi ukuran-ukuran lain yang merupakan statistik.

STATISTIK DAN PROSES BERPIKIR ILMIAH


Metode Statistik merupakan bidang pengetahuan yang sedang mengalami pertumbuhan  yang pesat. Metodenya berkembang sejajar dengan  penemuan-penemuan penting oleh para matematisi dan statistisi guna menjawab persoalan-persoalan yang diajukan oleh para penyelidik ilmiah. Selain daripada ilmu hayat sendiri, ilmu pengetahuan ini boleh dikatakan telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia modern.
Perencanaan dan evaluasi penyelidikan secara statistik dibidang teknologi memungkinkan kita merencanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap hasil penemuan yang berguna bagi umat manusia. Pengendalian kualitas secara statistik di perusahaan-perusahaan industri bukan saja dapat mempertahankan kualitas pada tingkat standar tetapi juga memungkinkan perbaikan-perbaikan kualitas barang-barang produksi itu sendiri.
Dari kerangka pikir tersebut mendorong seseorang, badan, lembaga (pemerintah / swasta) untuk berpikir secara ilmiah. Seseorang, badan, lembaga (pemerintah / swasta ) dikatakan berpikir ilmiah jika ia memenuhi kaidah-kaidah berpikir ilmiah, seperti sifat Skeptik, Analitik dan Kritik.
  • Skeptik : mengarah pada cara berpikir yang selalu meragukan atau mempertanyakan suatu kebenaran ataupun teori yang ada. Sebagai gantinya mereka selalu menuntut adanya bukti-bukti atau fakta apa yang mendukung suatu argumentasi yang diajukan tersebut, sehingga memperoleh suatu kebenaran yang meyakinkan.
  • Analitik : Suatu proses berfikir yang selalu mencari hubungan-hubungan dari sesuatu yang diamati, apakah mengenai situasi, karakter dan sebagainya ke dalam bagian yang memungkinkan dengan diiringi dengan uraian-uraian yang jelas mengenai suatu peristiwa ataupun penjelasan yang berhubungan melalui proses penafsiran, pertimbangan dan keputusan tertentu.
  • Kritik : proses membuat dan memberikan justifikasi atau penafsiran, pertimbangan dan pengambilan keputusan terhadap temuan ataupun mungkin kesalahan dari hasil kajian sebelumnya.
Dengan kata lain, berpikir skeptik berarti selalu mengajukan bukti-bukti yang relevan dalam mengajukan sesuatu. Kemudian, berpikir analitik berarti menempatkan uraian hubungan keterkaitan peristiwa yang diamati secara jelas sesuai dengan porsinya (mana yang berhubungan dan mana yang tidak berhubungan) atas dasar justifikasi tertentu. Sebaliknya berpikir kritik berarti membuat dan memberikan justifikasi dari temuan ataupun mungkin kesalahan dari hasil analisis yang telah dilakukan