Showing posts with label METOPEN. Show all posts
Showing posts with label METOPEN. Show all posts
Friday, August 19, 2011 | By: M.A. Arilaha

Hal Penting Dari Riset & Laporan Riset

JENIS PENELITIAN
Berdasarkan tujuannya :
  1. Penelitian dasar (basic research): bertujuan untuk memperoleh pemahaman, pengertian dan pengetahuan terhadap fenomena atau kondisi yang terjadi (memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu).   
     2.  Penelitian terapan (applied research): bertujuan untuk menjawab atau menyelesaikan permasalahan yang saat ini sedang terjadi (memecahkan masalah, baik masalah teknologi atau suatu pembuatan kebijakan)


Berdasarkan keperuntukannya:
1.    Penelitian untuk memperoleh gelar aklademik (skripsi, tesis, disertasi)
2.    Penelitian untuk memenuhi permintaan penyandang dana atau sponsor
3.    Penelitian untuk memenuhi keinginan atau inisiatif peneliti sendiri (penelitian mandiri).



Asumsi Penelitian
1.    Asumsi penelitian: anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak di dalam melaksanakan penelitian. 
2.    Asumsi substantif:  berhubungan dengan permasalahan penelitian
3.    Asumsi metodologis: berkenaan dengan metode penelitian

JUDUL
Waktu perumusan
1.     Setelah perumusan masalah
2.     Setelah perumusan tujuan
Syarat                                                    
1.     Dapat menggambarkan tujuan/permasalahan
2.     Ringkas dan jelas (tidak lebih dari 20 kata)
3.     Kalimat pernyataan
4.     Satu kalimat, bilamana tidak mungkin harus dibuat sub judul

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
1.    Dari mana masalah tersebut timbul
2.    Mengapa masalah tersebut dikaji (makna pentingnya apa dan menariknya dimana)
3.    Harapan apa yang hendak dicapai

Rumusan Masalah

Kegunaan :
a.    Penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya (pencarian pustaka, metode, dan pembahasan)
b.    Penuntun membuat judul

Aturan :
  1. Sebaiknya berbentuk kalimat tanya
  2. Padat dan jelas
  3. Memberi petunjuk tentang pengumpulan data (referensi) guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung di dalam rumusan tersebut
Tujuan Penelitian
a.    Pernyataan secara spesifik mengenasi apa yang akan dilakukan (dikaji)
b.    Menampakkan dengan jelas apa yang akan dihasilkan melalui kajian yang akan dilakukan Berbentuk kalimat pernyataan
Manfaat
a.    Apa manfaat yang dapat diperoleh bilamana tujuan tercapai (telah diperoleh hasil kajian)
b.    Metode : kemudahan, kesempurnaan, keandalan
c.    Alat : efisiensi, peningkatan
d.    Produk : nilai tambah, kemenarikan, keunggulan
e.    Konsep / teori : baru, penyempurnaan, melihat keajegan

TINJAUAN PUSTAKA
Kajian pustaka memuat dua hal pokok: 
1.    Diskripsi teoritis dan konsep (hasil penelitian terdahulu) tentang obyek (dan variabel) penelitian
2.    Sintesis terhadap diskripsi teori berupa kerangka  konsep dan teori sehingga didapatkan argumen atas hipotesis penelitian
Syarat kepustakaan
a.    Relevansi : kepustakaan berisikan teori-teori / konsep-konsep yang dapat membentuk suatu kerangka untuk mendapatkan jawaban teoritis/konseptual terhadap permasalahan
b.    Risensi : harus mutakhir yaitu dicari yang terbaru
c.    Lisensi (Keandalan) : kualifikasi keilmiahan penulis

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN
Kerangka ini umumnya dirumuskan dalam bentuk bagan (diagram) yang memaparkan hubung-hubungan antar variabel,  dimana hubung-hubungan tersebut didasarkan pada teori-teori yang ada atau hasil penelitian terdahulu.

HIPOTESIS PENELITIAN
a.    HIPOTESIS adalah Kesimpulan sementara yang kebenarannya harus dibuktikan
b.    Asal Hipotesis : Permasalahan atau tujuan penelitian dan kerangka teori hasil tinjauan terhadap pustaka
c.    Isi Hipotesis : Keterkaitan atau hubungan antar variabel penelitian
d.    Rumusan Hipotesis :  Kalimat pernyataan. Ada yang dirumuskan secara eksplisit dan ada yang tidak. Bilamana secara eksplisit, perumusannya mengikuti pedoman penulisan yang berlaku.  Letaknya di dalam sistematika tulisan ilmiah sesuai dengan pedoman penulisan yang berlaku

METODE PENELITIAN    
Bagian ini memuat tiga hal penting :
1.    Rancangan penelitian, lokasi dan  waktu penelitian
2.    Metode pengumpulan data:  populasi & sampel, variabel (klasifikasi dan DOV), instrumen penelitian dan metode pengumpulan data
3.    Metode analisis data untuk pengujian hipotesis atau menjawab permasalahan, pemilihannya disesuaikan dengan sifat permasalahan dan jenis data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
·         Diskripsi data dapat berupa hasil analisis (statistik) diskriptif, tabel  atau grafik. 
·         Hasil pengujian hipotesis: keputusan tentang penerimaan atau penolakan hipotesis (uji hipotesis statistik, jika ada) & dikemukakan terdukung (terbukti) atau tidaknya hipotesis penelitian.
Pembahasan
Tujuan pembahasan : (a) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian tercapai, (b) menafsirkan temuan penelitian (pengujian hipotesis), (c) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam pengetahuan ilmiah, (d) memodifikasi teori yang telah ada atau menyusun teori baru dan (e) menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan penelitian.
Keterbatasan penelitian: menjelaskan keterbatasan yang kemungkinan dapat mempengaruhi temuan riset, mencakup: desain sampel, experimental design, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, kontrol terhadap variabel perancu, dan lain sebagainya.

PENUTUP
Kesimpulan
1.    Kesimpulan penelitian harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. 
2.    Kesimpulan terikat secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada rumusan masalah dan tujuan penelitian.  
3.    Konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan harus terpelihara.
SARAN
1.    Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan penelitian. 
2.    Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian.

Jenis penelitian yang berbeda menghendaki format laporan yang berbeda

LAPORAN PENELITIAN AKADEMIK
Pembahasan :
a.     terfokus pada penerimaan atau penolakan hipotesis (jika ada), temuan penting dikaitkan dengan konsep, teori dan penelitian terdahulu. 
b.     intinya adalah memberikan argumentasi teoritis terhadap hasil penelitian dan atau pengujian hipotesis.
Kesimpulan:
a.    Skripsi: Memilah dan Menggunakan teori dan Konsep
b.     tesis : uji konsistensi teori atau konsep dan jika mungkin temuan teori atau konsep “baru”
c.     disertasi : memaparkan temuan teori atau konsep “baru”

Hipotesis ditolak :
Berikan alasan mengapa demikian dan jangan tergesa-gesa menyalahkan teori atau mengatakan “menemukan teori baru”
Penyebab:
(1)  proses pengumpulan data yang salah
(2)  analisis data tidak akurat (tidak valid dan tidak relevan)
(3)  teori yang melandasi hipotesis tidak relevan, atau sudah out of date

LAPORAN PENELITIAN SPONSOR
Pembahasan :
1.      penyampaian informasi hasil penelitian
2.      tidak terlalu dituntut harus dihubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu
Kesimpulan:  merupakan hasil penelitian yang dianggap penting.

CATATAN
1.    Menggunakan kaidah bahasa (Indonesia) yang baik dan benar
Mengungkapkan “dan kawan-kawan” dapat digunakan dkk. atau  et al., penulisan et al. harus cetak miring dan setelah al diakhiri titik  Penggunaan kata depan harus terpisah, misal di depan, ke atas  dan lain sebagainya, harus dibedakan dengan penggunaan awalan, misalnya diubah, diperiksa  dll.
2.    Mengikuti (buku) pedoman yang berlaku.

Thursday, August 18, 2011 | By: M.A. Arilaha

VARIABEL


Variabel adalah karakteristik atau sifat dari obyek kajian, yang mana data diamati atau diukur atau dicacah dari padanya. Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel juga merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang diteliti. 
Variabel merupakan suatu istilah yag berasal dari kata "vary" dan "able" yang berarti “berubah” dan “dapat”. Oleh karenanya kata variabel berarti dapat berubah. Setiap variabel dapat diberi nilai, dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai kuntitatif maupun kualitatif. Ukuran kuantitatif maupun kualitatif suatu variabel adalah jumlah dan derajat atributnya.
Dilihat dari segi nilainya, variabel dibedakan menjadi variabel diskrit dan variabel kontinu. 
Variabel diskrit nilai kuantitatifnya selalu berupa bilangan bulat, Variabel kontinu nilai kuantitatifnya bisa berupa pecahan. Apabila diambil dua bilangan bulat yang wajar sebagai nilai variabel, terdapat tak hingga banyaknya angka-angka yang mungkin menjadi nilai dari variabel yang sedang diukur itu. Ini jika digambarkan akan memberi kesan bahwa nilai-nilai variabel itu bersambung atau kontinu. Secara umum, perbedaan antara kedua jenis variabel ini adalah bahwa, variabel diskret merupakan hasil perhitungan sedangkan variabel kontinu merupakan hasil pengukuran. Secara literal, diskret berarti tidak mempunyai pecahan (utuh). Maksudnya, dalam variabel kuantitatif diskret (discrete quantitative variables), tiap nilai variabel dipisahkan oleh satu kesatuan tententu. Jadi, variabel diskret hanya dapat dinyatakan dalam satuan-satuan (satu, dua, enam), dan satuan-satuan itu tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Dengan demikian, data yang diperoleh dari variabel ini adalah data nominal. Sedangkan variabel kuantitatif kontinu (continuous quantitative variables) adalah variabel yang bersambungan, artinya di antara dua unit ukuran masih terdapat unit-unit ukuran lain yang secara teoritik tidak terhingga banyaknya. Contohnya, di antara 2,1 meter dan 2,2 meter masih terdapat ukuran 2,11, 2,21 dan seterusnya.
Ditinjau dari sifatnya  variabel dapat dibedakan menjadi  variabel kualitatif dan kuantitatif.
(1). Variabel  Kualitatif  adalah  menunjukkan  sifat kualitas  dari obyek yang menghasilkan  data kualitatif melalui pengamatan. Dalam menganalisis data kualitatif  (yang berasal dari data kualitatif ini), bila mana akan menggunakan  metode statistika  maka data kualitatif tersebut  harus dikuantitatifkan   melalui cara pemberian skor  (skoring). Hal ini diperlukan mengingat  metode statistika merupakan metode komputasi dengan pendekatan kuantitatif. Data demikian ini termasuk data diskrit dengan skala ukur nominal atau ordinal.
(2). Variabel Kuantitatif, adalah  variabel yang menujukkan  sifat kuantitas, akan menghasilkan data kuantitatif  melalui cara pencacahan, atau pengukuran, atau pemeriksaan laboratorium dll, yang bisa berupa data diskrit atau kontinyu dengan skala ukur interval dan rasio.

Ditinjau dari  keberadaan, keterkaitan, dan struktur pengaruhnya  variabel dapat dibedakan menjadi :
(1). Variabel tergantung (Dependent Varibel) adalah suatu variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (tercakup dalam hipotesis penelitian), yang keragamannya  (variabeilitasnya) ditentukan  atau tergantung  atau dipengaruhi oleh variabel lain.
(2). Variebel bebas (independent variabel), adalah suatu variabel yang menjadi pusat perhatian  peneliti (termuat dalam permasalahan penelitian) yang keragamannya sebagai akibat  dari manipulasi  atau intervensi peneliti atau merupakan suatu keadaan  atau kondisi atau fenomena  yang ingin diselidiki, diteliti dan dikaji. Variabel ini  mempengaruhi variabel tergantung.
(3). Variabel Pembaur (confounding variabel), adalah suatu  variabel dalam penelitian yang tidak menjadi pusat perhatian peneliti  dan  berpengaruh terhadap  variabel tergantung dan pengaruh tersebut  mencampuri atau berbaur  dengan variabel bebas. Suatu penelitian biasanya  ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap tergantung yang tentunya  pengaruh tersebut  harus terbebas dari berbaurnya pengaruh  variabel-variabel yang lain
(4). Variabel penyerta (Concomitant)  adalah suatu variabel dalam penelitian  yang tidak merupakan  pusat perhatian peneliti, akan tetapi muncul  dan berpengaruh  terhadap  keragaman variabel tergantung dan pengaruh tersebut  membaur (cofounding) dengan variabel bebas. Variabel ini tidak dapat dikendalikan , sehingga tetap menyertai (terikut)  dalam proses penelitian, dengan konsekuensi  data harus diamati dan pengaruh baurnya harus dieliminir. Pengaruh baur tersebut dapat  dihilangkan (dieliminasi) pada tahap analisi data, misalnya dengan Ancova atau Mancova.
(5). Variabel Kendali (control Variabel) adalah variabel yang bukan merupakan  pusat perhatian peneliti, akan tetapi  berpengaruh  terhadap  keragaman variabel tergantung dan pengaruh  tersebut dapat dikendalikan. Pengendalian ini biasanya  dilakukan dengan cara blocking, yaitu mengelompokkan obyek penelitian menjadi kelompok-kelompok  yang relatip homogen  atau dengan cara ekxklusi (mengeluarkan obyek yang tidak memenuhi kriteria) dan inklusi (memilih dan menjadikan obyek yang memenuhi kriteria untuk diikutkan dalam penelitian / kajian). Bilamana dilakukan dengan cara pengelompokan (blocking), maka pada tahap analisis data pengaruh blocking ini harus dihilangkan, misalnya dengan ANOVA Two Way.

METODE ANALISIS DATA STATISTIK


Kualitas data yang digunakan sangat menentukan hasil atau kesimpulan yang diperoleh. Bila datanya berkualitas baik  maka informasi yang akan diperoleh juga baik dan sebaliknya. Kualitas data ditentukan oleh akurasinya. Data yang tidak akurat  ditunjukkan oleh adanya  data pencilan (outliers). Data ini harus dibuang agar tidak merusak hasil. Selain itu juga diperlukan  pemeriksaan normalitas data.
(1). Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif  berhubungan  dengan pengumpulan dan peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Analisis data diskriptif sangat bermanfaat untuk menganalisis data populasi  atau untuk  menganalisis kajian  atau penelitian yang obyeknya berupa populasi. Kajian atau penelitian  demikian bisa jadi dalam bentuk studi kasus. Kaidah pemilihan metode analisis diskriptif dikaitkan dengan jenis data berdasarkan skala ukurnya disajikan pada tabel berikut :

JENIS DATA
PENATAAN
PERINGKASAN
PENGGAMBARAN
PEMUSATAN
PENYEBARAN
Nominal
Tabel  (distribusi frekuensi)
Modus
Banyaknya jenis data
Histogram
Diagram pastel
Ordinal
Tabel  (distribusi frekuensi)
Modus
Median
Rentang
Histogram
Diagram pastel
Interval dan Ratio
Tabel  (distribusi frekuensi)
Modus
Median
Mean
Rentang Varians
Histogram
Diagram pastel
Kurva

(2). Analisis Parametrik  Dan Nonparametrik
            Pada dasarnya data statistik terbagi menjadi dua macam, Yaitu :
(i)       Statisitik parametrik
Statistik parametrik dapat dilakukan  jika sampel yang akan dipakai berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jumlah data yang digunakan dalam analisis ini minimal 30 sampel dan menggunakan yang berupa data interval dan ratio
(ii)      Statisitik Non parametrik 
Statistik non parametrik digunakan untuk menganalisis data jumlahnya dibawah 30 (sangat sedikit) serta datanya berupa data ordinal dan nominal. Disamping itu  metode non parametrik tidak mengharuskan data berdistribusi normal, karena itu metode ini sering dinamakan uji distribusi bebas (distribution free test). Dengan demikian metode ini dapat dipakai untuk segala  distribusi data dan lebih luas penggunaanya.

Gambar : Pengukuran dan Statistik untuk data parametrik dan non parametrik

(3). Analisis Hubungan
       Analisis hubungan  secara garis besar  dibedakan menjadi  analisis keeratan hubungan (korelasi), bentuk hubungan (regresi atau model aritmatika) dan analisis sebab akibat  (analisis jalur atau path analisis, LISREL). Pada tulisan ini akan diuraikan kesesuaian  setiap metode  dengan jenis data berdasarkan skala pengukurannya. Disamping itu juga akan kelihatan kesetaraan  berbagai metode analisis, misalnya parametrik dengan non parametrik. Selengkapnya lihat tabel berikut ini :
             

ANALISIS UNIVARIATE

DATA

KORELASI
REGRESI
X
Y
Nominal
Nominal
Kontigensi C
Odd Ratio
Realtive Risk
Logit, Probit, LPM
Diskriminan, Dummy variabel,
Logistik dummy variabel
Nominal
Ordinal
Kontigensi C
Odd Ratio
Realtive Risk
Logit, Probit, LPM
Diskriminan, Dummy variabel,
Logistik,  Dummy variabel
Regresi Theil
Regresi garis resisten
Nominal
Interval dan Ratio
Biserial
Regresi, dummy variabel
Ordinal
Nominal
Kontigensi C
Odd Ratio
Realtive Risk
Logit, Probit, LPM
Diskriminan, Dummy variabel,
Logistik, dummy variabel
Ordinal
Ordinal
Rank Spearman
Rank Kendall
Rank Partial Kendall
Rank Konkordansi Kendall
Logit, Probit, LPM
Diskriminan, Dummy variabel,
Logistik,  Dummy variabel
Regresi Theil
Regresi garis resisten
Ordinal
Interval dan Ratio
Rank Spearman
Rank Kendall
Rank Partial Kendall
Rank Konkordansi Kendall

Regresi, dummy variabel
Interval dan Ratio
Nominal
Biserial
Logit/logistik, Probit, LPM
Diskriminan
Interval dan Ratio
Ordinal
Rank Spearman
Rank Kendall
Rank Partial Kendall
Rank Konkordansi Kendall
Logit, Probit, LPM
Diskriminan, Dummy variabel,
Logistik,  Dummy variabel
Regresi Theil
Regresi garis resisten
Interval dan Ratio
Interval dan Ratio
Product Moment Pearson
Kanonik
Regresi
 
ANALISIS KETERGANTUNGAN MULTIVARIATE
Nominal dan Ordinal
Analisis Korespondensi
Interval dan ratio
Path Analisis
Principle Component Analysis
Faktor Analisis
Byplot analisis
LISREL

ANALISIS  MULTIVARIATE
Nominal, Ordinal,
Interval dan ratio
Cluster Analysis
Conjoint Analysis
Multidimentional Scalling (MDS)

(4). Analisis Perbandingan (Komparatif)
Analisis perbandingan dapat dibedakan  menjadi pembandingan satu  populasi (terhadap nilai tertentu / standart yang dihipotesiskan), pembandingan dua populasi  dan pembandingan lebih dari dua populasi. Disamping itu juga dibedakan menjadi  parametrik dengan non parametrik, dan univariate dengan multivariate. Kaidah pemilihan perbandingan komparasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :


(5). Analisis Peubah Tunggal (Univariate) dan peubah Ganda (multivariate)
Untuk mengukur keeratan hubungan dan pengaruh diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua atau lebih varian maka dilakukan dengan analisis peubah tunggal (univariate) akan tetapi apabila dalam suatu penelitian melibatkan banyak variabel  dan antar variabel tersebut  saling berkorelasi, maka analisis yang tepat adalah analisis peubah ganda (multivariate).