Sunday, September 25, 2011 | By: M.A. Arilaha

Forecasting (Peramalan)

Arti Forecasting (Peramalan)
  • Seni & Ilmu Untuk Memprediksi Masa Depan
  • Proses Analisis untuk memperkirakan Masa Depan dgn Metode-metode tertentu dan mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh di dalamnya.
  • Suatu estimasi tentang hal-hal yang paling mungkin terjadi di masa mendatang berdasarkan eksplorasi dari masa lalu
Peramalan adalah merupakan Tahap Awal, sementara Hasil Ramalan adalah Basis Bagi Seluruh Tahapan Pada Perencanaan Produksi. Proses Peramalan Dilakukan Pada Level Agregat (Part Family); bila data yg dimiliki adalah data item, maka perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu. Peramalan dapat dilakukan dengan menggunakan Metode Kuantitatif & atau Kualitatif. 

Sementara itu, Futurecasting adalah Sebuah Estimasi individu tentang bagaimana hendaknya masa depan itu terjadi (Terdapat peran aktif individu melalui proses perencanaan). Melalui proses analisa yg logis dari masa lalu, seseorang berusaha untuk mengkondisikan masa depan yg diinginkan, tentunya dgn mempertimbangkan segala sesuatu yg mungkin dapat terjadi di masa depan, sebab semua estimasi harus mungkin (possible) untuk dilaksanakan.

Ciri-ciri Ramalan:
  • Beranggapan sistem kausal : masa lalu ==> masa depan
  • Ramalan jarang sempurna, oleh karena tingkat keacakan
  • Ramalan lebih akurat untuk group daripada individu
  • Tingkat akurasi ramalan menurun sejalan dengan  meningkatnya cakrawala waktu
Unsur-unsur Ramalan yang baik adalah:
·         - Tepat waktu
·         - Handal
·         - Akurat
·         - Berarti
·         - Tertulis
- Mudah digunakan

Langkah-langkah Proses Peramalan 



Jenis-jenis Ramalan
  Pendapat – menggunakan masukan secara subjektif
Serial waktu – menggunakan data historis dan mengasumsikan masa depan akan sama dengan masa lalu
Model Asosiatif (Associative Model) – menggunakan variabel-variabel untuk meramalkan masa depan

Ramalan berdasarkan penilaian (Judgmental Forecast)
  Pendapat atasan
  Pendapat tenaga penjual
  Survei konsumen
  Pendapat dari luar
  Metode Delphi
     Pendapat dari manajer dan staf
     Mencapai ramalan secara kosensus

Ramalan serial waktu (times series)
  Tren – pergerakan jangka panjang dalam data
  Musiman- variasi tetap jangka pendek dalam data
  Siklus – variasi-variasi bergelombang dari lebih dari satu tahun
  Variasi tak beraturan – disebabkan kejadian-kejadian yang tidak biasanya
  Variasi acak – disebabkan karena kesempatan

Variasi-variasi Ramalan

Peramalan berdasarkan Data runut waktu (serial data)
  Metode Naif (Naïve Method)
  Teknik Perata-rataan
      Metode rata-rata bergerak
      Metode rata-rata bergerak tertimbang
      Metode pemulusan pangkat (exponential smoothing)
  Teknik untuk tren
      Tren linear

Teknik-teknik Perata-rataan
  Rata-rata bergerak (Moving average)
  Rata-rata bergerak tertimbang(Weighted moving average)
  Exponential smoothing

Teknik-teknik untuk Musiman
·         Variasi-variasi Musiman. Pergerakan tetap yang berulang dalam rangakaian-rangkaian nilai yang bisa dihubungkan dengan kejadian-kejadian berulang.
·         Musiman relative. Persentase dari rata-rata atau tren (kecenderungan).
·         Rata-rata. Sebuah rata-rata bergerak yang ditempatkan pada pusat data yang telah digunakan untuk menghitungnya.

Peramalan Asosiatif (Associative Forecasting)
  Variable-variabel peramal – digunakan untuk meramal nilai-nilai dari variabel sejenis
  Regresi – sebuah teknik untuk mencocokkan sebuah garis ke dalam serangkaian nilai-nilai
  Garis pangkat terkecil (Least squares line) – memperkecil jumlah pangkat penyimpangan-penyimpangan di sekitar sebuah garis


Akurasi Ramalan
  Kesalahan (Error) – perbedaan antara nilai aktual dan nilai ramalan
  Mean Absolute Deviation (MAD)
  Rata-rata kesalahan mutlak (Average absolute error)
  Mean Squared Error (MSE)
  Rata-rata kesalahan berpangkat (Average of squared error)
  Mean Absolute Percent Error (MAPE)
  Rata-rata persentase kesalahan mutlak (Average absolute percent error)

Pengawasan Ramalan
  Grafik Pengawasan (Control Chart)
     Alat untuk mengawasi kesalahan-kesalahan ramalan secara visual
     Digunakan untuk menemukan ketidak-serempangan dalam kesalahan-kesalahan
  Kesalahan-kesalahan peramalan berada dalam kendali jika
     Semua kesalahan berada dalam batas kendali
     Muncul dengan tidak berbentuk, seperti tren atau siklus

Sumber-sumber kesalahan ramalan
  Model peramalan mungkin tidak cukup
  Variasi-variasi yang tak beraturan
  Kesalahan penggunaan teknik peramalan

Memilih teknik peramalan
  Tidak ada teknik yang berfungsi di setiap situasi
  Dua faktor yang paling penting
     Biaya
     Akurasi
  Faktor lain termasuk ketersediaan dari:
     Data historis (masa lalu)
     Komputer
     Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan menganalisa data
     Cakrawala ramalan (forecast horizon)

Strategi Operasi Terkait Peramalan
  Ramalan-ramalan adalah berbasis pada banyak keputusan-keputusan
  Berusaha untuk memperbaiki ramalan jangka pendek
  Akurasi ramalan-ramalan jangka pendek memperbaiki:
      Keuntungan
      Menurunkan tingkat persediaan
      Mengurangi keterbatasan persediaan
      Memperbaiki tingkat layanan konsumen
      Mempertinggi tingkat kepercayaan terhadap ramalan

PRODUKSI

Apakah Produksi Itu?
Kegiatan menghasilkan sesuatu, produk barang, jasa atau informasi, melalui pengolahan bahan untuk memenuhi permintaan pasar atau konsumen. Misal: Pabrikasi, jasa dokter, penerbangan, pendidikan & latihan, pemasaran (ritel), dll.

Elemen Pokok yang Terkait
  • Produksi
  • Fungsi produksi dan Sistem produksi
  • Faktor produksi, sumber daya
  • Metode berproduksi
  • Tujuan berproduksi

Fungsi Produksi
Fungsi atau departemen sebuah organisasi/perusahaan yang melakukan pengorganisasian atas faktor produksi untuk maksud dipakai menghasilkan keluaran, produk barang, jasa atau informasi

Sistem Produksi
Elemen terkait pada fungsi produksi yang memiliki peranan tertentu yang bekerjasama untuk menjalankan proses produksi untuk maksud menghasilkan keluaran (barang, jasa, atau informasi). Dibedakan atas sistem terbuka (open system) dan sistem tertutup (closed system).

FUNGSI OPERASI DALAM ORGANISASI
  • Fungsi (sistem) operasi adalah bagian dari organisasi yang fungsinya terutama untuk membuat dan enghasilkan produk/jasa/informasi yg direncanakan oleh perusahaan.
  • Fungsi Produksi : Fungsi untuk melakukan transformasi sumber daya (inputs) menjadi barang dan jasa (outputs).
  • Tujuan Sistem Operasi : Untuk menciptakan nilai tambah, sehingga keluarannya lebih berharga bagi konsumen daripada sekedar jumlah masukannya masing-masing. (Nilai outputs > Nilai inputs) 
  • Economic Phenomenon : Bentuk sebenarnya dari proses  konversi adalah berbeda dari tiap industri/ perusahaan. 

Sistem Lingkaran Terbuka
Sistem tanpa elemen mekanisme kontrol atau lingkaran umpan-balik 
Kelemahan: Manajemen tidak dapat melakukan pengenda-lian karena manajer tdk mendapat umpan balik dari proses. Umumnya, perusahaan tdk memakai model ini 

Gambar 1. Sistem Lingkaran Terbuka


Gambar 2. Sistem Lingkaran Tertutup
 
 
 
Gambar 3. Bentuk Umum Sistem Produksi





PENAMAAN MANAJEMEN OPERASI


Manajemen Operasional memiliki beberapa penamaan, yaitu Manajemen Pabrik (Manufacturing Management), Manajemen Produksi (Production Management), dan Manajemen Operasional (Operations Management). Menurut Adam dan Ebert (1992) manajemen pabrik lahir bersamaan dengan lahirnya revolusi industri di Inggris sekitar tahun 1785 dan dipicu oleh pemikiran Adam Smith, terutama tentang spesialisasi  (asas pembagian kerja) dan efisiensi ekonomi. Manajemen Pabrik diperlukan karena revolusi industri telah menggeser teknik pengolahan manual atau kerja tangan (hand-making production system) menjadi kerja mesin (machine-made production system).
Manajemen Produksi (Production Management) adalah istilah popular dibidang pengelolaan produksi sejak 1930-an sampai 1970-an. Manajemen Produksi lahir sejak Taylor mengenalkan pemikirannya yang terkenal dengan sebutan manajemen ilmiah (scientific management), hingga Jepang muncul sebagai salah satu negara industri berteknologi tinggi dan menawarkan gaya manajemen khas Jepang, yaitu Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) dan Just In Time Production System pada awal tahun 1970-an. Gagasan Taylor mengenai produksi terutama bertujuan untuk menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak berguna, yaitu  gerakan yang tidak memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Manajemen Operasional (Operations Management) lahir sejak 1970-an hingga sekarang. Sasaran yang hendak dicapai Manajemen Operasional ialah mewujudkan efisiensi ekonomi (cost minimization) dalam proses produksi, baik barang maupun jasa,  kualitas yang tinggi (high quality), dapat diserahkan ke pasar dalam waktu yang cepat (speed of delivery), dan peralatan produksi dapat dengan segera dialihkan untuk mengerjakan produk lainnya (flexibility). Manajemen Operasional mengkaji produksi barang dan jasa. Manajemen Pabrik dan Manajemen Produksi hanya mengkaji  produksi barang.
Orientasi Manajemen Operasional sudah semakin luas dan lazim disebut memiliki orientasi pada biaya, mutu, kecepatan penyerahan, dan keluwesan proses. Manajemen Operasional terbangun dari dua kata, yaitu Manajemen dan Operasional. Manajemen memiliki dua makna, yaitu manajemen sebagai posisi dan manajemen sebagai proses.  Manajemen sebagai posisi, yaitu manajemen yang memilki makna sebagai seseorang atau sekelompok orang yang bertanggungjawab untuk melakukan pengkajian, penganalisaan, perumusan keputusan,  dan menjadi menginisiatif awal  dari suatu tindakan yang akan menguntungkan organisasi/perusahaan. Manajemen sebagai proses, yaitu manajemen yang  bermakna sebagai fungsi yang berhubungan dengan perencanaan, pengkoordinasian, penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa.
Menurut Rosenberg (1993) bahwa operation yang kemudian diterjemahkan operasi atau operasional merupakan suatu proses atau tindakan tertentu yang menjadi unsur dari sejumlah kegiatan untuk membuat suatu produk. Operations (jamak dari operation) menunjukkan jumlah semua kegiatan atau proses yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa tertentu. Russel dan Taylor (2000) menyamakan makna operations dengan proses pengubahan (transformation process) dan diartikan sebagai fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah yang lebih besar.
Secara singkat Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pengkoordinasian,  penggerakan, dan pengendalian aktivitas  organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa yang berhubungan dengan proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah yang lebih besar.
Dari sisi definisi tersebut, Manajemen  Operasional memiliki beberapa unsur utama, yaitu :
  1. Manajemen Operasional adalah sebuah proses manajemen, sehingga kegiatannya berawal dari aktivitas perencanaan dan berakhir pada aktivitas pengendalian.
  2. Manajemen Operasional mengkaji kegiatan pengolahan masukan menjadi keluaran tertentu, baik barang maupun jasa.
  3. Manajemen Operasional adalah betujuan untuk memberikan nilai tambah atau manfaat yang lebih besar kepada organisasi atau perusahaan.
  4. Manajemen Operasional adalah sebuah sistem yang terbangun dari sub-sistem masukan, subsistem proses pengolahan, dan subsistem keluaran.
Ada tiga kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup didalamnya, yaitu :
  1. Keputusan atau kebijakan mengenai disain.  Keputusan atau kebijakan mengenai disain, yaitu tergolong  tipe keputusan berjangka panjang yang meliputi penentuan disain dari produk yang akan dihasilkan, disain atas lokasi dan tata-letak pabrik, disain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, disain atas metode dan teknologi  pengolahan, disain atas organisasi/perusahaan, dan disain atas job description, dan  job specification.
  2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan operasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan operasi. Didalamnya terkait jadual produksi, gilir kerja (shift) dari personil pabrik, anggaran produksi, jadual  penyerahan masukan ke subsistem pengolahan, dan jadual penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.  
  3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya berkesinambungan (terus menerus), maka kebijaksanaan ini bersifat rutin. Kegiatan yang tercakup didalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus Menerus  dari mutu keluaran, keefektifan dan  keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.