OVERVIEW OPERATIONS
RESEARCH
Operations
Research atau sering disebut dengan Riset Operasi merupakan salah satu ilmu
yang menggunakan/mengaplikasikan metode ilmiah dalam pengambilan keputusan
terhadap masalah dalam manajemen organisasi, yaitu bagaimana membuat model yang
terbaik dari keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, dan menentukan solusi
optimal dari masalah yang dihadapi oleh manajemen. Tujuan dari matakuliah ini
adalah agar mahasiswa mampu memahami
model-model RO dan mampu menentukan model yang paling tepat untuk berbagai
masalah hubungannya dengan pengambilan keputusan. Riset operasi berhubungan dengan
prinsip
optimalisasi, yaitu bagaimana
cara menggunakan sumber
daya
(waktu, biaya, tenaga, dan sumber
daya lainnya) untuk mengoptimalkan hasil. Mengoptimalkan
hasil bisa berarti
memaksimumkan keuntungan (hasil yang
akan diperoleh) atau meminimumkan kerugian (sumberdaya yang seharusnya digunakan).
Riset Operasi secara ilmu
pengetahuan diartikan sebagai metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan
sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang lainnya ke dalam
pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal. Bagian terpenting dari
Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam model
matematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila
ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan
yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.
Riset Operasi pertama kali muncul di Inggris selama perang
dunia II. Inggris
pada awalnya tertarik menggunakan metode kuantitatif
dalam pemakaian radar selama perang, dan penggunaan metode kuantitatif tersebut
dinamakan sebagai pendekatan Operation Research karena para ilmuwan (scientist) diberdayakan
untuk meneliti (Research) masalah-masalah operasional selama perang. Pemimpin-pemimpin
perang saat itu meminta saran kepada ahli dalam bidang sains untuk melakukan
pendekatan ilmiah untuk menghadapi permasalahan dan melakukan upaya
pemecahannya secara strategis bagaimana cara mengalokasikan sumber sumber daya
yang sangat terbatas kepada berbagai elemen operasi militer dalam sebuah
kegiatan secara efektif.
Pada
tahun 1939 G.A Robert dan E.C William, mengembangkan untuk pertama kalinya
sebuah sistem komunikasi untuk Angkatan Udara (AU) Inggris. Kemudian pada
tahun1940, istilah Riset Operasi pertama kali digunakan oleh McClosky dan
Trefthen dari Inggris untuk menemukan suatu alat baru untuk mendeteksi kegiatan
militer musuh, mulai dari situlah ditemukan alat pendeteksi yaitu Radar. Namun
demikian, sebenarnya
pendekatan-pendekatan ilmiah yang digunakan sebagian telah diciptakan sebelumnya,
yaitu seperti hasil kerja Taylor dan Gantt. Pendekatan
yang digunakan ini ternyata sangat berhasil dalam pemecahan
masalah operasi
konvoi, operasi
kapal selam, strategi
pengeboman dan operasi pertambangan. Aplikasi ini menyebabkan riset operasi didefinisikan
sebagai: ”seni
memenangkan perang tanpa berperang” (Whitehouse, 1976).
Perkembangan Riset Operasi pasca perang dunia II
semakin luas terutama di bidang industry terutama pemecahan masalah manajerial dan
operasional. Salah satu
perkembangan riset operasi pasca perang yang cukup terkenal adalah metode
simpleks untuk pemecahan masalah-masalah linear programming, yang dikembangkan
oleh George Dantzig dalam tahun 1947 hingga disebut “bapak pemprograman
linear”. Selain itu, banyak model dalam riset operasi, seperti linear
programming, statistika, pengendalian mutu, dynamic programming, teori antrian, manajemen proyek,
program simulasi, model transportasi, masalah penugasan dan teori pengendalian
persediaan telah dikembangkan hingga saat ini.
Istilah Riset Operasi sering diartikan sama dengan Management
Science, Quantitative Business Analysis, Quantitative Method, & Decision
Science. Berikut ini beberapa defenisi riset operasi, yakni:
- Morse & Kimball : Metode
ilmiah yg memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang
ditangani dengan dasar kuantitatif.
- Churchman, Arkof & Arnoff : Aplikasi
metode-metode, tehnik-tehnik, dan peralatan-peralatan ilmiah dalam memecahkan
masalah-masalah yang timbul di dalam operasi perusahaan secara optimum.
- Miller & M.K. Starr : Peralatan manajemen yang menyatukan ilmu
pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan masalah yang
dihadapi secara optimal.
- OR Society of Great Britain : Aplikasi
metode ilmiah dalam masalah yang kompleks dan sistem manajemen yang besar atas
manusia, mesin, material dan modal dalam industri, bisnis, pemerintahan, dan
Militer.
- OR Society of America : Proses
pengambilan keputusan secara ilmiah yaitu bagaimana membuat model yang terbaik dan
membutuhkan alokasi sumberdaya yang terbatas.
Permodelan Dalam Riset Operasi
Model merupakan abstraksi atau
penyederhanaan realitas sistem yang kompleks dimana hanya komponen-komponen
yang relevan/faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis
diikutsertakan. Model dibentuk untuk menemukan variabel-variabel yang penting
dan menonjol. Pembentukan model merupakan esensi dari pendekatan riset operasi.
10 prinsip dalam pembentukan mdel yaitu:
1)
Jangan membuat model yang rumit jika
yang sederhana saja cukup
2)
Hati-hati dalam merumuskan masalah,
sesuaikan dengan teknik penyelesaian
3)
Hati-hati dalam memecahkan model,
jangan membuat kesalahan matematika
4)
Pastikan kecocokan model sebelum
diputuskan untuk diterapkan
5)
Model dengan sistem nyata jangan
keliru
6)
Jangan membuat model yang tidak
diharapkan
7)
Hati-hati dengan model yang terlalu
banyak
8)
Pembetukan model hendaknya
memberikan keuntungan
9)
Sampah masuk sampah keluar (nilai
model tidak lebih baik dari datanya)
10)
Model tidak dapat menggantikan
pengambil keputusan
Terdapat beberapa klasifikasi
model dalam Riset Operasi ;
a. Model Matematik. Model matematik menggunakan simbol
simbol pada matematika dalam penggunaanya. Ada 2 model matematik yaitu; 1). Model probablistik, yaitu membahas
untuk situasi yang tidak pasti, contoh “apakah hari ini akan hujan?”. Model probabilistik
meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidak pastian, dan umumnya model ini
lebih sulit untuk dianalisis; 2) Model deterministik, yaitu membahas untuk
situasi yang pasti, contoh” 1 + 2 = 3″. Model deterministik dibentuk dalam
suatu kepastian, Memerlukan penyederhanaan, dan Dapat dimanipulasi dan
diselesaikan lebih mudah
Cara untuk membuat model lebih
sederhana: 1). Melinierkan hubungan yang tidak linier; 2). Mengurangi banyaknya
variabel atau kendala; 3). Mengubh sifat variable; 4). Mengganti tujuan ganda
menjadi tujuan tunggal; 5). Mengeluarkan unsur dinamik; 6). Mengasumsikan
variabel random menjadi suatu nilai tungal.
b.
Model Analog. Model Analog mempunyai suatu kondisi
yang dapat dianalogikan melalui ciri ciri yang ada, contohnya adalah pada jam
dinding (Jarum pendek menunjukan waktu jam, jarum panjang menit , dan jarum
detik) atau Peta dengan bermacam warna yang menunjukkan perbedaan ciri
tertentu. Model analog lebih mudah untuk memanipuasi dan dapat menunjukkan
situasi dinamis.
c. Model Iconic (Physical Model). Model Iconic merupakan suatu model
yang berbentuk sebuah penyajian berupa fisik dari apa yang ada, dengan
kata lain model Iconic adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya
dari suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda. contoh mobil-mobilan mainan anak-anak
(scale down/diperkecil) dan lukisan sel dan isinya (scale up/diperbesar). Model
Iconic dapat diobservasi (diamati), dipegang atau sentuh, dan dapat dijelaskan
akan tetapi sulit untuk dimanipulasi dan tidak berguna untuk tujuan peramalan.
Biasanya model ini menunjukkan peristiwa statik.
Sementara itu, pembagian dalam model
riset operasi menurut Siang (2009:5) dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:
1.
Teknik Pemrograman Matematika. Teknik
pemograman matematika berguna untuk mencari harga optimum fungsi beberapa
variabel yang memenuhi sekumpulan kendala. Beberapa model diantaranya melibatkan
penggunaan kalkulus dan metode numerik dalam penyelesaiannya. Model-model yang
termasuk dalam teknik ini, antara lain metode kalkulus, programa linear,
programa tak linear, programa gemometri, pemrograman kuadratis, program
dinamis, program bilangan bulat, metode jaringan CPM dan PERT, teori permainan,
pemrograman terpisah, pemrograman sasaran ganda, dll.
2.
Teknik Pemrosesan Stokastik. Teknik
pemrosesan statistik dapat dipakai untuk menganalisa masalah yang dinyatakan
oleh variabel random, yang diketahui distribusi probabilitasnya. Model yang
termasuk dalam teknik ini antara lain: proses markov, teori antrian, simulasi,
teori probabilitas, dll.
3.
Metode Statistik. Metode statistik
berguna untuk menganalisa data eksperimental dan membuat model empiris untuk
mendapatkan representasi yang paling tepat/akurat tentang suatu sistem fisis.
Karena pemakaiannya sangat luas, kemudian statistik menjadi cabang ilmu
tersendiri. Model yang termasuk dalam Riset operasi ini adalah Analisis
Regresi, Analisis Cluster, Pengenalan Pola (Pattern Recognition),
rancangan percobaan, Analisis Diskriminan, dll.
Ada 5 tahap dalam Riset
Operasi, yaitu
1. Merumuskan
Masalah. Menggambarkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan atau
organisasi.
2. Membentuk
Model Matematis. Membuat kedalam model matematis agar membuat permasalahan
dapat lebih jelas dan dimengerti dalam mengetahui hubungan yang saling terkait
3. Mencari
Penyelesaian Masalah. Alat Analisa pada Riset Operasi dipilih alat mana yang
akan digunakan dalam memecahkan masalah tersebut.
4. Menguji
(validasi) Model. Proses pengecekan apakah model tersebut dapat mencerminkan
dari apa yang di wakili. Model ini difungsikan sebagai dasar pengujian validasi
dengan memperbandingkan hasil masa lalu dengan masa kini dan harus memberikan
hasil yang sama.
5. Melaksanakan
Keputusan. Langkah menjalankan keputusan yang sesuai dengan apa yang telah
dibuat pembuatan keputusan. Sangat penting pada langkah ini karena pelaksanaan
keputusan memberikan kepastian bahwa masalah dapat diselesaikan dengan baik dan
juga dapat memperbaiki kekuarangan yang ada.