Perkembangan suatu organisasi tidak terlepas dari dinamika dan turbulensi lingkungan eksternal dan internal yang terjadi di masa lalu hingga saat ini dan pasti akan terus berkembang seiring perkembangan jaman. Dampak yang diakibatkan oleh dinamika dan turbulensi lingkungan tersebut tentunya akan direspon oleh setiap organisasi sehingga proses adaptasi dengan perubahan lingkungan akan menghasilkan kinerja yang lebih baik agar mampu survive menghadapi persaingan. Respon yang ditunjukkan oleh setiap organisasi akan terlihat dari kemampuan mengelola sumberdaya yang dimiliki melalui perencanaan, implementasi, serta evaluasi dan pengendalian strategi yang tepat. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumberdaya yang paling besar kontribusinya dalam mencapai kesuksesan suatu organisasi karena memiliki peran penting dalam mencapai efektivitas penggunaan semua sumberdaya yang dimiliki oleh setiap organisasi yakni membuat keputusan, mengoperasikan peralatan, dan lainnya.
Faktor manusia organisasi adalah kunci untuk memimpin organisasi menuju keunggulan. Keandalan manajemen sumber daya manusia strategis (SHRM) dapat mengarahkan organisasi untuk membangun rencana terpadu mereka untuk sumber daya manusia yang membantu mencapai keunggulan berkelanjutan (Vardarlıer, 2016). Manajemen sumber daya manusia yang strategis harus terhubung dengan rencana organisasi lain untuk mencapai keunggulan dan memimpin pertumbuhan bisnis yang terintegrasi dan berkelanjutan (Al-Jedaiah & Albdareen, 2020). Mengingat transformasi dan perkembangan teknologi yang hebat, organisasi telah berusaha untuk mengambil keuntungan dari perubahan ini dan membuatnya lebih efektif dalam kebijakan dan strategi mereka untuk mempertahankan posisi mereka dalam lingkungan yang berubah dengan cepat.
Mengingat peran penting tersebut, maka tujuan manajemen SDM, adalah berupaya
bagaimana meningkatkan kontribusi produktif sumberdaya manusia yang ada pada
sebuah organisasi. Upaya tersebut dilakukan secara stratejik, etis, dan
memiliki tanggung jawab social. Tulisan ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman
konsep terkait Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dalam perkembangannya.
Istilah MSDM Strategik berkembang dari berbagai temuan riset
selama beberapa dekade yang mengkombinasikan studi dalam bidang ilmu MSDM dan
Manajemen strategik, Disiplin ilmu manajemen strategis dan MSDM seringkali
saling mendukung dan saling melengkapi. MSDM Strategis lahir dari perilaku SDM
di tingkat organisasi yang mengelaborasi konsep SDM dan Manajemen Strategis
melalui pendekatan pengelolaan sumber daya manusia yang menyediakan kerangka
kerja strategis untuk mendukung tujuan dan hasil (kinerja) yang diharapkan
dalam jangka panjang.
Berdasarkan Theory of Resource Based View, organisasi dapat
menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif melalui proses penciptaan
nilai, yang jarang dan sulit untuk ditiru oleh pesaing (Barney & Wright,
1998), dan SDM dewasa ini tidak hanya dianggap sebagai salah satu faktor
produksi saja, yang tenaganya harus digunakan secara produktif bagi pencapaian
tujuan organisasi sebagaimana dalam pengertian manajemen personalia, namun SDM
yang ada dalam suatu organisasi merupakan aset (kekayaan, milik yang berharga)
organisasi, sehingga harus dipelihara dan dipenuhi kebutuhannya dengan baik.
Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa sumber daya selain SDM dapat
tersedia dan dapat dibeli, tetapi pemanfaatan sumber daya dan inovasi serta
pengembangannya hanya dapat dapat dilakukan secara kreatif oleh SDM yang
merupakan akar dari penciptaan keunggulan kompetitif melalui pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki guna merespon dinamika perubahan lingkungan yang
terus terjadi dan sulit untuk diprediksi. Hal ini juga selaras dengan
pernyataan Mathis & Jackson (2011) yang beranggapan MSDM merupakan suatu
sistem manajemen yang sengaja dirancang guna memastikan bahwa potensi atau
bakat semua orang dalam organisasi secara efektif dan efisien dapat
didayagunakan. Landasan utama dalam MSDM adalah pemanfaatan sejumlah individu
dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Kaitannya dengan hal tersebut maka
MSDM secara holistik didasari oleh Fungsi-fungsi MSDM yang mencakup Pengadaan
SDM, Pengembangan SDM, dan Pemeliharaan SDM.
Tujuan MSDM adalah mendukung organisasi dalam mencapai
tujuannya dengan mengembangkan dan menerapkan strategi SDM yang
terintegrasi dengan strategi bisnis, memberikan kontribusi bagi perkembangan
budaya kinerja tinggi (high-performance), kepemilikan orang
yang berbakat dan terampil sesuai yang dibutuhkan dalam organisasi dapat
dipastikan, hubungan kerja yang positif dapat tercipta antara manajemen dan
pegawai serta iklim saling percaya, dan mendorong penerapan pendekatan etis
terhadap manajemen manusia (Armstrong & Taylor, 2015). Dengan demikian
maka, upaya pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan SDM tersebut harus
diselaraskan dengan strategi organisasi. Hal ini selaras dengan pandangan
Becker & Huselid (2006) bahwa perlu ada penyelarasan antara pengelolaan SDM
dengan kemampuan strategis dan proses bisnis yang menerapkan strategi sebagai
MSDM berbasis kontribusi dalam keunggulan kompetitif.
Konsep strategi sendiri dapat diterjemahkan dalam dua
perspektif yang berbeda (Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr, 2005) yakni: apa
suatu organisasi ingin dilakukan (intens to do), dan apa yang organisasi
akhirnya lakukan (eventually does). Hal ini juga selaras dengan pernyataan
Chandler (1962) bahwa strategi merupakan upaya penetapan sasaran dan
tujuan jangka panjang suatu perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu. Konsep stretegi
tersebut kemudian dikembangkan menjadi konsep manajemen strategi yang oleh
Wheelen & Hunger (2012) didefenisikan sebagai seperangkat keputusan dan
aksi manajemen yang menentukan tindakan organisasi dalam jangka panjang melalui
Proses enviromental scanning, strategy formulation, strategy implementation,
dan strategy evaluation. Sementara Sammut-Bonnici (2017) meringkas
manajemen strategis sebagai proses evaluasi, perencanaan, dan implementasi yang
dirancang untuk mempertahankan atau lebih meningkatkan keunggulan daya saing.
Berdasarkan konsep dan praktek manajemen SDM dan manajemen
strategi, berbagai studi yang telah dilakukan oleh sejumlah peneliti kemudian
melahirkan pengembangan konsep MSDM Strategik yang memiliki peran secara internal
yakni menyelaraskan fungsi-fungsi MSDM dengan struktur organisasi dan
teknologi, sehingga setiap elemen organisasi saling melengkapi dan menguatkan
satu sama lain, dan peran eksternal sebagai penyelaras fungsi-fungsi MSDM
dengan strategi bisnis dan lingkungan bisnis yang terus mengalami perubahan.
Perspektif MSDM Strategis
MSDM Strategi sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya
adalah merupakan salah satu pengembangan bidang ilmu manajemen yang berkaitan
dengan cara-cara yang dapat diadopsi untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi
MSDM yang sejalan dengan strategi organisasi. MSDM strategis adalah langkah
terencana tentang bagaimana mengelola SDM dalam organisasi. Selain bersifat
strategis, manajemen sumber daya manusia juga bisa bersifat teknis. Definisi
strategis bagaimanapun terletak pada fungsi dasar manajemen sumber daya manusia
yang melibatkan merancang dan menerapkan kebijakan organisasi yang konsisten
dengan strukturnya dan yang bertujuan untuk memastikan bahwa modal manusia yang
dimiliki organisasi harus mampu bekerja untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi yang menentukan kinerja organisasi tersebut dalam menggapai
keunggulan daya saing. Strategis karena mempertimbangkan struktur
internal organisasi, sumber daya organisasi, dan sifat sumber daya manusia
organisasi. Dengan demikian, maka pencapaian kinerja organisasi dalam
hubungannya dengan MSDM sangat ditentukan oleh bagaimana strategi Pengadaan
SDM, Pengembangan SDM, dan Pemeliharaan SDM dalam organisasi tersebut.
Terdapat tiga perspektif MSDM strategis yang menjelaskan
mengapa kegiatan sumber daya manusia dapat mempengaruhi kinerja organisasi,
yaitu perspektif universalistik, kontingensi, dan konfigurasi. Perspektif
universalistik atau "praktik terbaik" tidak dapat mengarah pada
keunggulan kompetitif karena generalisasi SDM di seluruh perusahaan (Barney
& Wright, 1998). Setiap organisasi atau perusahaan memiliki kesamaan maupun
perbedaan dalam berbagai aspek, sehingga dalam perpektif universal, praktek
MSDM yang telah dilakukan oleh sejumlah organisasi yang menghasilkan kinerja
yang optimal dapat diadopsi oleh organisasi lainnya. Misalnya bagaimana system
pengadaan SDM (rekrutmen dan seleksi) baik yang bersumber dari eksternal maupun
internal, bagaimana system pengembangan SDM (melaksanakan pelatihan, diklat,
kursus maupun model pengembangan lainnya), dan bagaimana pemeliharaan SDM
(model motivasi, reward, punishment, promosi, dan lain-lain). Sementara dari
perspektif kontingensi (kegiatan MSDM dalam konteks khusus) harus diterapkan
secara konsisten dengan keseluruhan perusahaan, strategi serta faktor
kontekstual lainnya (Kepes & Delery, 2007; Miles & Snow, 1984).
Perspektif kontigensi ini berbasis pada penyelarasan dan konsistensi dari aspek
lain dari organisasi terkait dengan tujuan dalam pencapaian efektifitas
kebijakan SDM organisasi karena sumber daya yang dimiliki sumber daya yang
dimiliki setiap organisasi pasti berbeda dengan organisasi lainnya. Di sisi
lain, perspektif konfigurasional di mana aktivitas manajemen sumber daya
manusia dieksplorasi sebagai sistem terintegrasi (McDuffie, 1995) dari
aktivitas yang saling terkait (Delery & Doty, 1996; MacDuffie, 1995;
Osterman, 1987). Perspektif ini berfokus pada kesesuaian internal antara
aktivitas manajemen sumber daya manusia dan dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa ini dapat berfungsi sebagai sumber daya untuk keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan (Barney & Wright, 1998, Kepes & Delery, 2007, dan
Wright & McMahan, 1992) . Sistem yang terintegrasi ini merupakan kegiatan manajemen
sumber daya manusia mungkin lebih berharga daripada yang individu (Dyer &
Reeves, 1995).
Penutup
MSDM strategi merupakan salah satu bidang kajian manajemen
yang menyelaraskan pengelolaan dan pengembangan SDM dengan strategi organisasi
dalam penerapannya secara terintegrasi guna mendukung pencapaian tujuan
organisasi memperoleh kinerja yang optimal untuk membangun keunggulan
kompetitif dalam menghadapi perubahan lingkungan yang sedang berlangsung saat
ini dan secara relatif mengembangkan sustainable competitive
advantage.
Daftar Pustaka
Al-Jedaiah, M. N., & Albdareen, R. (2020). The effect of strategic human resources management (SHRM) on organizational excellence. Problems and Perspectives in Management, 18(4), 49–58. https://doi.org/10.21511/ppm.18(4).2020.05
Armstrong M and Taylor S (2015), Armstrong’s Handbook of
Human Resource Management Practice, London: Kogan Page
Barney, J.B., & Wright, P.M. (1998). On Becoming a
Strate- gic Partner: The role of Human Resource in Gaining Competitive
Advantage, Human Resources Management 37 (1): 31-46.
Becker, B.E., & Huselid, M.A. (2006). Strategic Human
Re- source Management: Where Do We Go From Here? Journal of Management, Vol. 32
No. 6, Desember 2006, Southern Management Association
Chandler Jr, Alfred, D., (1962). Strategy and Structure:
Chapters in The History of The Industrial Enterprise. Cambridge Mass: MIT Press
Delery, J.E., & Doty, D.H. (1996). Models of Theorizing
in Strategic Human Resource Management: Tests of universalistic, contingency,
and configurational performance predictions. Academy of Management Journal, 39,
802–835.
Dyer, L., & Reeves, T. (1995). Human resource strategies
and firm performance: What do we know and where do we need to go. International
Journal of Human Resource Management, 6, 656–670.
Kepes, S., & Delery, J.E. (2007). HRM systems and the
problem of internal fit. In P. Boxall, J. Purcell, & P.M. Wright (Eds.),
The Oxford handbook of human resource management (pp. 385–404). London: Oxford
University Press.
MacDuffie, J.P. (1995). Human resource Bundles and
Manufacturing Performance: Organizational Logic and Flexible Production Systems
in The World Auto Industry. Industrial and Labor Relations Review, 48, 197–221.
Mathis, Robert L. & H. Jackson, John. (2011). Human
Resource Management (edisi 10). Jakarta: Salemba Empat.
Miles, R.E., & Snow, C.C. (1984). Designing Strategic
Human Resources Systems. Organizational Dynamics, 13, 36–52.
Osterman, P. (1987). Choice of Employment Systems in
Internal Labor Markets. Industrial Relations, 26, 46–67.
Sammut-Bonnici, T. (2017). Strategic Management Dynamics
STRATEGIC MANAGEMENT. In Wiley Encyclopedia of Management (Vol. 6, Issue
October, p. 568). https://doi.org/10.1002/9781118785317.weom060194
Stoner, James A.F; Freeman, R. Edward; Gilbert JR, Daniel.
R, (2005), Manajemen, Jilid I, PT Bhuana Ilmu Populer.
Vardarlıer, P. (2016). Strategic Approach to Human Resources Management During Crisis. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 235(October), 463–472. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.11.057
Wheelen, T. L., & Hunger, D. J. (2012). Strategic
Management and Business Policy: Achieveing Sustainability (13th ed.). Harlow: Pearson
Prentice Hall.
0 comments:
Post a Comment