Sunday, July 9, 2023 | By: M.A. Arilaha

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM AKTIVITAS BISNIS

 

Perubahan lingkungan yang dinamis memberikan tantangan baru bagi organisasi untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Adaptasi perkembangan teknologi saat ini merupakan tantangan yang harus dihadapi organisasi di era Revolusi Industri 4.0. Pengembangan pengetahuan terkait teknologi dan informasi menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh pengusaha dan pemilik organisasi saat ini (Sousa & Rocha, 2019). Digitalisasi dan inovasi teknologi menjadi komponen penting dari organisasi saat ini, dan secara langsung mempengaruhi proses manajemen dalam organisasi. Inovasi teknologi yang baru dibuat memungkinkan organisasi untuk mencapai fleksibilitas yang jauh lebih besar dalam pengambilan keputusan daripada organisasi yang belum didigitalkan (Kaivo-Oja et al., 2015). Teknologi adalah faktor dinamis yang bervariasi dari waktu ke waktu Moore (2012) menyatakan bahwa perubahan ini harus diadopsi untuk kelangsungan bisnis dan kinerja yang lebih baik. Teknologi yang maju dan baru berdampak langsung pada kemampuan perusahaan untuk bersaing dalam industri terkait. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dampak perkembangan teknologi dalam aktivitas bisnis dengan memotret kecenderungan arah bisnis dikaitkan dengan perubahan teknologi informasi yang cepat dan radikal serta mengidentifikasi perusahaan start-up dalam 5 tahun terakhir yang berpotensi menjadi unicorn baru di masa yang akan datang.

 

Perkembangan Teknologi dan Arah Bisnis Masa Depan

Perubahan lingkungan organisasi berdampak pada paradigma bisnis saat ini. Dey et al., (2009) menyatakan bahwa agar tetap kompetitif, organisasi harus terus menilai lingkungan bisnis yang berubah dan menganalisis kemampuan organisasi yang mengarah pada pengembangan strategi kompetitif yang tepat. Hal ini disebabkan karena bisnis saat ini didorong oleh upaya pemenuhan kebutuhan pelanggan dan di sisi lain tekanan teknologi yang mengharuskan organisasi dapat mengadopsi teknologi baru untuk mempertahankan operasi agar efisien dalam rantai nilai yang melibatkan identifikasi kebutuhan pelanggan, merancang dan mengembangkan produk baru, merencanakan produksi, pengadaan, manufaktur, pergudangan, dan distribusi barang jadi kepada pelanggan.

Laju percepatan perubahan teknologi dalam lingkungan bisnis dewasa ini semakin tidak terbendung. Banyak penelitian telah dilakukan tentang hubungan antara masalah terkait teknologi dan kinerja bisnis dan sebagian besar hasilnya menunjukkan bahwa teknologi berperan dalam pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi proses bisnis. Dengan menggunakan teknologi modern, perusahaan dapat menyesuaikan produksi dengan permintaan secara real time, mengidentifikasi saluran penjualan dan penempatan baru, mengoptimalkan struktur organisasi, menentukan struktur produksi, meningkatkan kualitas layanan dan dengan demikian meningkatkan efisiensi kegiatan organisasi (Rabei & Boienko, 2020).

Bisnis di era revolusi industri 4.0 ditandai dengan inovasi teknologi digital. Kemajuan modern dalam perkembangan informasi global dan teknologi Internet telah membentuk lingkungan elektronik global untuk aktivitas ekonomi di Internet. Gojek merupakan salah satu perusahaan swasta yang dapat memanfaatkan peluang bisnis di era digital pada saat momentum maraknya pengguna smartphone dan kebutuhan penggunaan transportasi yang sangat tinggi di masyarakat. Meskipun tidak memiliki armada (sepeda motor dan mobil) namun mampu menawarkan kemudahan mobilitas bagi konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Contoh lain yakni Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Shopie yang mampu menjadi marketplace terkemuka di Indonesia yang menjadi penghubung antara penjual dan pembeli melalui sistem transaksi jual-beli online yang dibangun berbasis internet dan kepercayaan, meskipun perusahaan tersebut tidak memiliki toko konvensional secara fisik  dan berada di lokasi strategis namun bisa menjual produk. Dalam konteks pemasaran, domain internet marketing (Kotler & Amstrong, 2013) yang mencakup business to consumer (B2C), business to business (B2B), consumer to consumer (C2C), dan consumer to business (C2B), mampu diimplementasikan dengan baik dalam aktifitas bisnis perusahaannya.

Teknologi digital memungkinkan pengelolaan basis pengetahuan yang dibuat, ekstraksi pengetahuan dari database, penyebaran pengetahuan serta analisis pengetahuan yang diperoleh (Krešimir Buntak, Matija Kovačić, 2019). Terkait dengan apa yang telah dirintis dalam success strory pada contoh di atas, maka keberhasilan penerapan strategi bisnisnya dalam menghadapi perubahan lingkungan khususnya perkembangan teknologi terlihat dari: 1. Pengembangan pengetahuan terkait teknologi dan informasi yang dimiliki oleh pemilik dan pengelola perusahaan (Sousa & Rocha, 2019); 2. Penerapan efektivitas operasional perusahaan melalui teknologi dengan memanfaatkan sumberdaya secara lebih baik, menetapkan positioning (aktivitas memproduksi, kebutuhan pelanggan, dan segmentasi pelanggan), Trade-offs dan Penyesuaian strategi,  (Porter, 1996); dan 3. Membangun pandangan masa depan melalui Konsep EDS atau Electronic Data System (Hamel & Prahalad, 1994).

Seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi digital, bisnis di masa depan tidak lagi berbasis asset. Bisnis layanan enterprise seperti cloud analytic, big data, fintech, software as a service, online marketing, on-demand service, e-commerce, transportasi, edukasi, dan lain sebagainya, akan berkembang dengan cepat. Dengan demikian maka kecenderungan arah bisnis jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi dan informasi dipengaruhi oleh peningkatan volume data, kekuatan komputerisasi dan konektifitas, yang kemudian perlu direspon dengan kemampuan analisis dan business intelligence dalam adaptasi interaksi hubungan manusia dengan mesin, restrukturisasi kebijakan dan instruksi transfer digital dalam operasional aktifitas fisik seperti penggunaan robotika dan 3D printing, serta memanfaatkan dukungan keterbukaan informasi dan aksesibilitas melalui internet.

Evolusi teknologi selalu memberikan tantangan sekaligus peluang bagi organisasi bisnis. Transformasi digital dapat menjadi salah satu landasan bagi organisasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif di pasar. Melalui penggunaan inovasi teknologi informasi-komunikasi, berbagi dan menciptakan pengetahuan organisasi menjadi lebih efektif dan efisien. Perubahan lingkungan mengakibatkan kebutuhan akan kompetensi yang berbeda yang dibutuhkan oleh karyawan yang bekerja di organisasi dan yang terkait dengan kreativitas dalam proses penyelesaian masalah (Schwarzmüller et al., 2018). Organisasi memiliki kemungkinan untuk menciptakan basis pengetahuan yang di dalamnya dapat mengakumulasi dan menyimpan pengetahuan yang telah dibuat, juga dapat menganalisis pengetahuan tersebut untuk tujuan yang berbeda. Namun, kepada organisasi direkomendasikan untuk membuat sistem manajemen pengetahuan yang tidak hanya didasarkan pada pengumpulan dan dokumentasi pengetahuan, tetapi juga pada penciptaan hubungan antara pengetahuan dan penggunaannya untuk tujuan menciptakan nilai. Selain itu, kebutuhan untuk mengelola pengetahuan organisasi tidak hanya merupakan konsekuensi dari perubahan lingkungan organisasi, tetapi juga hasil dari kebutuhan akan adaptasi yang jauh lebih baik terhadap perubahan di masa depan.    

 

Potensi Start-up Company Menjadi Unicorn Baru di Masa Depan

Perkembangan teknologi baru dan pesatnya perkembangan Internet telah membawa tren bisnis global yang telah berhasil menjual produk dan layanan mereka ke seluruh dunia dalam waktu singkat. Bisnis ini disebut startup. Istilah startup mengacu pada perusahaan pada tahap pertama operasi. Startup didirikan oleh satu atau lebih pengusaha yang ingin mengembangkan produk atau layanan yang mereka yakini ada permintaannya. Perusahaan-perusahaan ini umumnya memulai dengan biaya tinggi dan pendapatan terbatas, itulah sebabnya mereka mencari modal dari berbagai sumber seperti pemodal ventura. Startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Dengan kata lain, startup artinya perusahaan yang baru masuk atau masih berada pada fase pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar meupun mengembangkan produknya.

Berdasarkan hasil perankingan start-up yang berkembang di Indonesia yang dipublikasikan secara online (www.startupranking.com) terlihat bahwa beragam perusahaan start-up berada pada pasar industry yang berbeda. Pada publikasi tersebut teridentifikasi start-up yang sementara berkembang dan diurutkan berdasarkan peringkat berdasarkan jumlah skor yang dijadikan sebagai indicator penilaian, diantaranya (dalam artikel ini hanya menampilkan peringkat 1 sampai 6) adalah sebagai berikut:

1.   Traveloka, atau lebih dikenal dengan traveloka.com., yang bergerak di bidang pelayanan pemesanan tiket pesawat dan reservasi hotel menempati posisi teratas untuk perangkingan dalam negeri (Indonesia). Traveloka.com merupakan situs pemesanan tiket pesawat Indonesia dengan misi membuat perjalanan menjadi lebih sederhana dan menarik. Pemesanan penerbangan online yang berbasis di Jakarta didirikan oleh para insinyur Indonesia dengan pengalaman bertahun-tahun bekerja untuk perusahaan teknologi terkemuka di Silicon Valley, AS. Traveloka.com sebelumnya telah meningkatkan investasi seri A dari Global Founders Capital dan investasi tahap awal dari East Ventures. (Pada akhir tahun 2020 berhasil menjadi Unicorn)

2.   Ruang Guru, merupakan perusahaan penyedia layanan dan konten Pendidikan berbasis teknologi terkemuka di Indonesia yang menghubungkan calon murid dengan calon guru untuk belajar di berbagai bidang ilmu.  

3.    Uzone Indonesia, adalah portal hiburan untuk yang menyediakan layanan produk hiburan seperti film, tv, radio, aplikasi, buku, berita, musik, dan pembaruan berita.

4.  Alodokter.com, yang merupakan portal yang menawarkan pelayanan dan informasi di bidang kesehatan di Indonesia yang memberikan pengetahuan medis kepada masyarakat Indonesia dengan menyediakan konten yang mudah diakses dalam Bahasa Indonesia dan dengan mengembangkan komunitas kesehatan online.

5.  Gilabola.com adalah komunitas sepak bola paling populer di Indonesia. Dibangun oleh beberapa pionir raksasa portal berita internet Indonesia yang memberikan layanan berita bola terbaru dan terpopuler.

6.  Mailbird, yang menawarkan kemudahan untuk mengelola semua akun email, jejaring sosial, penjadwalan, dan lainnya di satu platform menarik dan dapat disesuaikan.

Jika dilihat dari perkembangannya maka dapat dikatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki potensi menjadi unicorn baru di Indonesia menyusul beberapa perusahaan yang telah menjadi unicorn sebelumnya seperti Gojek dan Tokopedia (keduanya kemudian melakukan merger pada bulan Mei 2021), Bukalapak (menjadi Unicorn sejak Tahun 2017), OVO (sejak 2019), dan J&T Express (sejak awal Tahun 2021). Unikorn (bahasa Inggris: Unicorn) adalah istilah untuk perusahaan rintisan dengan nilai kapitalisasi lebih dari $1 miliar. Unikorn merujuk pada hewan mitologi Yunani berbentuk kuda putih bertanduk. Ini karena perusahaan rintisan yang sukses seperti itu tergolong langka, hampir mustahil, dan sulit dicapai. Dalam start-up bisnis juga dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan perusahaan, yang dimulai dari tingkatan palin bawah yang disebut dengan cockroach, pony, centaurs, unicorn, decacorn, dan tingkatan yang paling mapan yang disebt dengan hectocorn.

 

Simpulan

Perkembangan teknologi dan informasi memberikan tekanan yang sangat besar terhadap organisasi bisnis. Adaptasi perubahan lingkungan harus dilakukan oleh organisasi sesegera mungkin agar dapat bertahan dan memenangi persaingan dalam industrinya. Kunci sukses organisasi dalam perkembangan teknologi adalah kemampuan dan kualitas organisasi untuk mengkonvergensikan sector industry computing, communications dan content pelayanan produk, serta melakukan inovasi secara terus menerus. Hal ini juga perlu didukung oleh pengembangan pengetahuan para pemilik organisasi dan pengelola terkait teknologi dan informasi dalam penerapan efektivitas operasional perusahaan guna mencapai tujuan masa depan, karena arah pengembangan bisnis ke depan bermuara pada bisnis layanan enterprise seperti cloud analytic, big data, fintech, software as a service, online marketing, on-demand service, e-commerce, transportasi, dan edukasi, yang core bisnisnya beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi.  

 

Referensi:

Dey, P. K., Ho, W., Albores, P., & Bennett, D. (2009). Technology and business integration. July. https://doi.org/10.1080/09537320902969091

Hamel, G., & Prahalad, C. K. (1994). Competing For The Future. Harvard Business Review, 122128(Juy-August).

Kaivo-Oja, J., Virtanen, P., Jalonen, H., & Stenvall, J. (2015). The effects of the internet of things and big data to organizations and their knowledge management practices. Lecture Notes in Business Information Processing, 224(January 2016), 495–513. https://doi.org/10.1007/978-3-319-21009-4_38

Kotler, P., & Amstrong, G. (2013). Principles of Marketing (15th ed.). Prentice Hall.

Krešimir Buntak, Matija Kovačić, I. M. (2019). Knowledge Management in Digital Era. Advances in Business-Related Scientific Research Conference, November, 71–81. https://www.researchgate.net/publication/337672910_KNOWLEDGE_MANAGEMENT_IN_DIGITAL_ERA

Moore, M. (2012). Interactive media usage among millennial consumers. Journal of Consumer Marketing, 29(6), 436–444. https://doi.org/10.1108/07363761211259241

Porter, M. E. (1996). Porter, M. E. (1996). What is Strategy? Harvard Business Review, 74(6), 61–78. Harvard Business Review, 74, 61–78.

Rabei, N., & Boienko, O. (2020). Theoretical And Practical Significance Of Internet Technologies In Business. Theoretical and Empirical Scientific Research: Concept and Trends, 1(July), 42–45. https://doi.org/10.36074/24.07.2020.v1.15

Schwarzmüller, T., Brosi, P., Duman, D., & Welpe, I. M. (2018). How does the digital transformation affect organizations? Key themes of change in work design and leadership. Management Revue, 29(2), 114–138. https://doi.org/10.5771/0935-9915-2018-2-114

Sousa, M. J., & Rocha, Á. (2019). Skills For Disruptive Digital Business. Journal of Business Research, 94(December 2017), 257–263. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2017.12.051

 

0 comments:

Post a Comment